text
stringlengths
1
7.56k
title
stringlengths
3
169
page_num
int64
1
770
extraction_method
stringclasses
3 values
KATA PENGANTAR MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI BUKU LITERASI BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA Literasi tidak dapat dipisahkan dari sejarah kelahiran serta perkembangan bangsa dan negara Indonesia. Perjuangan dalam menyusun teks Proklamasi Kemerdekaan sampai akhimya dibacakan oleh Bung Kamo merupakan bukti bahwa negara ini terlahir dari kata-kata. Bergerak menuju abad ke-21 saat ini, literasi menjadi kecakapan hidup yang harus dimiliki semua orang. Literasi bukan hanya kemampuan membaca dan menulis, melainkan juga kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas. Sebagaimana kemampuan literasi telah menjadi faktor penentu kualitas hidup manusia dan pertumbuhan negara, upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi masyarakat Indonesia harus terus digencarkan. Berkenaan dengan hal tersebut, pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menginisiasi sebuah gerakan yang ditujukan untuk meningkatkan budaya literasi di Indonesia, yakni Gerakan Literasi Nasional. Gerakan tersebut hadir untuk mendorong masyarakat Indonesia terus aktif meningkatkan kemampuan literasi guna mewujudkan cita-cita Merdeka Belajar, yakni terciptanya pendidikan yang memerdekakan dan mencerdaskan. Sebagai salah satu unit utama di lingkungan Kemendikbudristek, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa berperan aktif dalam upaya peningkatan kemampuan literasi dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembaca. Bahan bacaan ini merupakan sumber pustaka pengayaan kegiatan literasi yang diharapkan akan menjadi daya tarik bagi masyarakat Indonesia untuk terus melatih dan mengembangkan keterampilan literasi. Mengingat pentingnya kehadiran buku ini, ucapan terima kasih dan apresiasi saya sampaikan kepada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa serta para penulis bahan bacaan literasi ini. Saya berharap buku ini akan memberikan manfaat bagi anak-anak Indonesia, para penggerak literasi, pelaku perbukuan, serta masyarakat luas. Mari, bergotong royong mencerdaskan bangsa Indonesia dengan meningkatkan kemampuan literasi serta bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar.
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
3
pymupdf
Sekapur Sirih Halo, Adik-Adik. Semoga kalian selalu sehat dan gembira, ya! Memiliki teman adalah hal yang menyenangkan. Namun, bagaimana jika kita memiliki teman baru yang tidak bisa melihat? Apakah kita tetap bisa berteman, bermain, dan bergembira bersama? Buku ini bercerita tentang pertemanan antara Regina dan Lala. Regina yang sedang berlibur di desa nelayan berkenalan dengan Lala yang menyandang disabilitas netra. Regina yang awalnya sempat ragu, akhirnya kagum terhadap Lala. Walau Lala tidak bisa melihat, ia sangat percaya diri dan mampu melakukan banyak hal secara mandiri. Disabilitas yang disandang Lala ternyata tidak menghalangi Regina dan Lala untuk bermain dan bergembira bersama. Mereka bahkan melakukan kegiatan menonton film bersama. Semoga cerita Film untuk Lala membuat kalian semua makin menghargai dan menyayangi teman-teman kalian, tak terkecuali teman dengan kondisi khusus. Selamat membaca! Sawangan, Juli 2021 Nouf Zahrah Anastasia
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
4
pymupdf
Halaman 1 (Wajib Single) Liburan sekolah telah tiba. Ayah mengajak Regina dan Ibu ke desa nelayan. 1
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
5
pymupdf
Pagi itu cuaca cerah di desa nelayan, saat yang tepat untuk Regina berjalan-jalan. 2
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
6
pymupdf
3
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
7
pymupdf
Regina tiba di persimpangan jalan. Ia bingung memilih jalan terdekat menuju pantai. Regina melihat sekelilingnya. Ada seorang anak perempuan di teras sebuah rumah. Regina berpikir untuk bertanya kepadanya. Ia pasti tahu jalan terdekat menuju pantai. 4
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
8
pymupdf
5
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
9
pymupdf
“Halo, aku mau ke pantai. Lewat mana, ya?” tanya Regina. Anak perempuan itu seperti terkejut mendengar sapaan Regina. “Oh, hai. Maaf, aku tidak tahu ada orang datang.” 6
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
10
pymupdf
“Aku tidak bisa melihat,” kata anak perempuan itu. Ia seperti bisa menebak pikiran Regina. “Aku tadi sedang asyik main harmonika. Jadi, aku tidak mendengar langkah kakimu,” jelas anak itu. Regina terdiam dan berpikir. Ia heran kenapa anak itu tidak melihatnya datang. Padahal, Regina berdiri di depannya. 7
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
11
pymupdf
“Aku Lala,” ia memperkenalkan diri dengan suara riang dan ramah. Regina langsung menyukai Lala. “Aku Regina.” 8
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
12
pymupdf
“Yuk, aku antar ke pantai,” Lala menawarkan. Regina merasa tidak yakin. Lala tidak bisa melihat. Bagaimana ia bisa tahu jalan ke pantai? “Pantai tidak jauh. Aku hafal jalan ke sana. Aku juga punya ini.” Lala mengangkat tongkatnya tinggi-tinggi. 9
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
13
pymupdf
10
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
14
pymupdf
“Kita sudah sampai,” kata Lala. Regina memandang Lala kagum. Lala tahu bahwa mereka sudah berada di pantai. Kata Lala, bau air laut sudah tercium. Debur ombak juga terdengar jelas. Jalanan sudah berpasir. Itu semua petunjuk baginya bahwa pantai sudah dekat. 11
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
15
pymupdf
Regina dan Lala cepat menjadi akrab. Mereka mencari ide kegiatan bersama. “Bagaimana kalau kita piknik?” usul Lala. “Boleh,” jawab Regina. “Nanti aku buatkan roti isi selai, ya?” “Aku bisa buat sendiri, Regina.” “Jangan lupa bawa harmonikamu, ya,” kata Regina. “Aku bisa bernyanyi dan kamu bermain harmonika.” 12
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
16
pymupdf
Regina dan Lala berpiknik dengan riang. Regina membawa minuman untuk dinikmati bersama. Lala membuatkan roti isi selai untuk Regina. 13
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
17
pymupdf
Lala meraba titik-titik timbul di botol selai. Titik-titik timbul membantu Lala memilih botol selai. “Roti isi selai untukmu,” kata Lala. 14
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
18
pymupdf
15 15
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
19
pymupdf
Sepulang berpiknik, Regina dan Lala duduk-duduk di teras rumah. “Main apa lagi, ya?” tanya Regina. “Aku ingin nonton film. Bagaimana kalau kita nonton film?” usul Lala. 16
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
20
pymupdf
“Bagaimana caranya?” tanya Regina. “Aku bisa dengar orang bicara di film,” Lala menjelaskan. “Saat tidak ada percakapan, ceritakan yang kamu lihat.” 17
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
21
pymupdf
Regina bercerita kepada Ayah tentang ide menonton film. Ayah merasa ide itu bagus sekali. “Ayo, kita pilih film untuk Lala,” kata Ayah. 18
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
22
pymupdf
Regina dan Ayah memilih film tentang kehidupan taman laut. Regina berharap, Lala suka dengan pilihannya. “Aku tidak sabar. Ayo, kita mulai filmnya,” kata Lala bersemangat. 19
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
23
pymupdf
“Wah, anemon bergoyang-goyang mengikuti arus air laut. Goyangannya seperti tangan yang sedang menari. Banyak ikan kecil berenang di dekat anemon.” Regina menggambarkan taman laut saat narasi di film berhenti. 20 Tersebar banyak taman laut di perairan Indonesia. Taman laut Indonesia sungguh indah. Taman laut adalah rumah bagi hewan dan tumbuhan laut.
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
24
pymupdf
21
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
25
pymupdf
“Wah, ada penyu hijau muncul dari balik terumbu karang!” seru Regina. 22 Di taman laut ada banyak bentuk terumbu karang. Ada yang seperti tanduk rusa. Sebagian lagi seperti meja bundar, bunga kol, atau kipas. Mereka tumbuh subur di perairan Indonesia.
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
26
pymupdf
23
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
27
pymupdf
“Ada pari manta! Besar dan lebar sekali ikan ini. Lebarnya lebih dari rentangan tangan ayah kita!” Regina menjelaskannya dengan penuh semangat. 24 Ikan pari manta tinggal di dekat terumbu karang. Pari manta memiliki bentuk pipih melebar.
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
28
pymupdf
Film selesai diputar. “Seru sekali tadi,” kata Lala. Regina senang karena Lala menyukai film pilihannya. Regina tak sabar untuk memilihkan film lainnya untuk Lala. 25
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
29
pymupdf
26
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
30
pymupdf
Catatan persimpangan : tempat yang berbelok atau bercabang harmonika : sebuah alat musik tiup selai : bubur buah-buahan yang dimasak dengan gula (biasa dioleskan pada roti) taman laut : area di dalam laut yang penuh dengan bunga karang dan beraneka ragam ikan perairan : area laut dalam suatu negara anemon : jenis hewan laut yang berbentuk seperti bunga terumbu karang : sekumpulan hewan karang yang hidup di taman laut 27
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
31
pymupdf
Biodata Penulis Biodata Ilustrator Nouf Zahrah Anastasia (Tasya) adalah seorang pendidik untuk anak berkebutuhan khusus. Pada waktu luangnya, Tasya gemar menulis. Sejumlah artikel seputar pendidikan dan adopsi karyanya dimuat di berbagai media cetak. Dua naskah ceritanya berjudul “Ketika Ben Berbeda” dan “Ketika Aku Diadopsi” telah diterbitkan oleh Erlangga for Kids (2018). Cerita lainnya, “Syal-syal Mama” diterbitkan oleh Penerbit Gorga (2021). Tasya juga menjadi salah satu penulis buku Profesi Psikologi itu Seru, yang diterbitkan oleh penerbit Gramedia (2018). Selain itu, bersama GuruBumi (sekumpulan praktisi dan penggiat pendidikan) Tasya membuat buku cerita berlevel untuk membantu pembaca dini belajar membaca. Tasya bisa dihubungi melalui IG @bundanouf. Jacqueline Emanuella adalah seorang desainer dan illustrator lepas. Ia merupakan alumni dari Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung jurusan Desain Komunikasi Visual. Saat ini ia masih belajar lebih banyak untuk menjadi illustrator buku anak yang lebih baik. Ia dapat dihubungi langsung melalui pos-el [email protected] atau IG @bolaubi. Foto Foto Biodata Biodata Penyunting Endah Nur Fatimah bekerja sebagai penyunting dan penyuluh bahasa di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Ia merupakan alumni dari Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Ia dapat dihubungi melalui IG @ endahnurfa27 atau melalui pos-el [email protected]. 28
%28ENF%29%20Film%20untuk%20Lala_Edit%20Muti_Pani
32
pymupdf
Yang Ini Tidak Berbahaya Ina Inong Norma Aisyah MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
1
pymupdf
ii Yang Ini Tidak Berbahaya Penulis : Grace Marina Sophia A. (Ina Inong) Ilustrator : Norma Aisyah Penyunting : Endah Nur Fatimah Diterbitkan pada tahun 2022 oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta Timur Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah. 29 PB 398.209 598 SOP y Katalog Dalam Terbitan (KDT) Sophia A., Grace Maria Yang Ini Tidak Berbahaya/Grace Maria Sophia A.; Penyunting: Bogor: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, 2021. iv, 28 hlm.; 29,7 cm. ISBN 978-623-307-163-5 1. CERITA ANAK –INDONESIA 2. LITERASI- BAHAN BACAAN
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
2
pymupdf
iii
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
3
pymupdf
iv Sekapur Sirih Halo, Nanda. Senang sekali bertemu lagi dengan Nanda semua. Kali ini, Bunda Ina menulis cerita berjudul “Yang Ini Tidak Berbahaya”. Cerita ini tentang dua orang anak bernama Arvin dan Devan. Arvin menyadari ada yang berbeda dalam diri Devan. Akan tetapi, ia berusaha mengatasi perbedaan itu, supaya ia tetap bisa bersahabat dengan Devan. Bagaimana caranya? Ikuti ceritanya di buku ini, ya. Bunda Ina berharap, setelah Nanda membaca buku ini, Nanda bisa mencontoh sikap Arvin kepada Devan. Nanda bersedia bukan? Tak lupa, Bunda Ina juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Nanda semua yang telah membaca cerita ini. Semoga suka dengan ceritanya, ya. Lain waktu Bunda Ina akan menulis cerita yang lebih seru lagi. Janji! Sampai bertemu lagi. Tetap rajin membaca ya, Nanda. Serang, Juli 2021 Ina Inong
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
4
pymupdf
Arvin punya tetangga baru. Ia ingin berkenalan dengannya. Arvin juga ingin membawa kue untuknya. 1
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
5
pymupdf
Hobi Arvin membuat kue. Banyak yang bilang, kue buatan Arvin rasanya enak. 2 Ia sudah terampil membuat kue sendiri.
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
6
pymupdf
“Wah, pagi-pagi begini sudah bikin kue, Vin,” kata Mama. “Ini untuk teman baru di rumah sebelah, Ma.” “Oh, tapi jangan sampai terlambat sekolah, ya.” “Beres, Ma. Sebentar lagi juga selesai.” 3
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
7
pymupdf
Kue Arvin sudah matang. Hmm, aromanya pasti harum sekali. Warnanya juga sangat mengundang selera. 4
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
8
pymupdf
Arvin akan mengantar kuenya sebelum pergi ke sekolah. Teman baru Arvin pasti senang. 5
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
9
pymupdf
Teman baru Arvin bernama Devan. Arvin memberi tahu Devan bahwa ia sendiri yang mem­ buat kue itu. Akan tetapi, sikap Devan tampak aneh. Kenapa, ya? 6
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
10
pymupdf
7
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
11
pymupdf
Arvin melihat Devan dan ibunya ketika berangkat ke sekolah. 8
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
12
pymupdf
“Eh, kenapa mereka mengembalikan kue itu? Apakah rasanya enggak enak?” gumam Arvin. 9
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
13
pymupdf
Setelah pelajaran pertama usai, seorang murid baru masuk ke kelas Arvin. Murid baru itu adalah Devan. 10
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
14
pymupdf
Arvin teringat lagi kejadian tadi pagi. Apakah dia hanya suka kue buatan toko? Atau takut kue buatanku kurang bersih? Haruskah aku bertanya kepadanya? Arvin sibuk dengan pikirannya. 11
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
15
pymupdf
Pada hari itu ada yang berulang tahun di kelas. Semua anak bergembira, kecuali Devan. Arvin memperhatikan sikap aneh Devan. Ia makin penasaran. 12
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
16
pymupdf
13
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
17
pymupdf
“Eh, Van, kamu enggak suka kue, ya?” tanya Arvin. “Aku enggak boleh makan makanan yang terlalu manis, Vin.” “Memangnya kenapa?” “Aku sakit diabetes.” 14
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
18
pymupdf
“Ha? Jadi, selamanya kamu enggak boleh makan kue?” Arvin mengira seperti itu. “Boleh, asal bahan-bahannya enggak berbahaya untuk tubuhku.” Sekarang Arvin mengerti keadaan Devan. 15
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
19
pymupdf
Sepulang sekolah, Arvin langsung sibuk mencari resep baru. 16
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
20
pymupdf
Ia ingin membuat kue lagi untuk Devan. Kali ini ia akan membuat kue yang berbeda. 17
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
21
pymupdf
18
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
22
pymupdf
“Ini tepungnya, Ma!” seru Arvin saat menemukan tepung yang cocok dengan resep barunya. 19
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
23
pymupdf
Akan tetapi, ketika akan membuat kue, Arvin merasa gugup. Ia hampir tidak bisa membaca resep dengan baik. 20 Bahan-bahan: 185 gr tepung mocaf 185 gr gula aren 185 gr mentega 6 merah telur 5 putih telur 5 sdm susu cair
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
24
pymupdf
Arvin berusaha tenang. Ia tak ingin kejutannya untuk Devan gagal. Berhasilkah Arvin? 21
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
25
pymupdf
“Hmm, enak.” Arvin bergumam dengan mulut penuh. Ia berhasil! Arvin tak sabar memberikan kue-kue itu kepada Devan. 22
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
26
pymupdf
23
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
27
pymupdf
“Hai, Van. Mau coba kue ini? Aku membuatnya dengan bahan-bahan khusus, lo. Aman buat kamu.” “Wah, mau, Vin. Asyik.” 24
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
28
pymupdf
25
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
29
pymupdf
“Terima kasih kuenya, Vin. Rasanya enak sekali. Kapan-kapan bikin lagi ya. Ha ha ha.” “Boleh, tapi nanti bikin kuenya bersama-sama, ya.” Arvin senang karena sekarang Devan bisa menikmati kue buatannya. 26
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
30
pymupdf
diabetes: penyakit yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi dalam darah, akibat dari pankreas berhenti membuat hormon insulin yang bertugas untuk mengolah gula darah tersebut gula aren: bahan pemanis yang terbuat dari nira (cai­ ran) yang berasal dari pohon enau gumam/bergumam: berbicara dengan suara yang hanya terdengar oleh diri sendiri resep: 1 catatan yang berisi keterangan bahan dan cara membuat masakan/kue; 2 catatan yang ditulis dokter tentang obat serta takarannya tepung mocaf: tepung yang terbuat dari ubi kayu atau ketela; tepung mocaf rendah kadar gulanya jadi aman untuk dikonsumsi orang yang memiliki pantangan makanan berkadar gula tinggi usai kondisi di mana suatu peristiwa sudah selesai atau berakhir. Catatan 27
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
31
pymupdf
ii Biodata Penulis Penulis yang dikenal dengan nama Ina Inong ini telah menekuni dunia literasi anak sejak tahun 2009. Dalam waktu kurang lebih 11 tahun berkarya, Ina Inong telah menulis ratusan naskah cerita anak yang diterbitkan dalam bentuk buku atau kolom cerpen di berbagai media. Sekarang Ina Inong tinggal di Serang, Banten. Ina Inong juga aktif di berbagai media sosial, seperti Facebook: Ina Inong, Instagram: @inongina, dan Twitter: @inongina. Silakan kontak akun-akun media sosial tersebut untuk berkenalan. Ilustrator Norma Aisyah menekuni dunia ilustrasi sejak duduk di bangku sekolah. Buku pertamanya adalah Seri Kukuruyuk: Tidak Mau Terbang terbitan DAR Mizan pada tahun 2000. Ia telah membuat 50 lebih judul buku ilustrasi serta komik untuk anak dan remaja, baik terbitan dalam maupun luar negeri. Selain itu, ia aktif berkarya membuat berbagai sampul buku lintas genre untuk penerbit lokal, baik arus utama maupun indie. Silakan kontak akun Instagram @norma.aisyah atau pos-el [email protected] untuk berkenalan. Penyunting Endah Nur Fatimah bekerja sebagai penyunting dan penyuluh bahasa di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Ia merupakan alumni dari Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Ia dapat dihubungi melalui IG @endahnurfa27 atau melalui pos-el [email protected]. 28
%28ENF%29%20FINAL%20Lay%20Out%20Yang%20Ini%20Tidak%20Berbahaya_Edit%20Muti
32
pymupdf
Kementerian Pedidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia 2023 Tesa Ponu nte Levuto Pasoso (Kisah Penyu dan Pulau Pasoso) Naria levuto kodi bone talintina nabula bo nagaya. Ri talintimo njau Ponu, i Ponu, nointolu, nasana bayangi ia natuvu ri levuto njau apa uve tasina jamo nalino bo navoe. Rai aga navoe, levuto njau nadeaja gusu nte ovo ntasi najadi pekaulua nte panggaloloa pokumonia ponu nte poro-poro sira roana ri tasi. Levuto kodi njau nosangaka Pasoso. Naria tempona, Bunggara, ibungga bone, nonggeni kareba ane ia nongganasi valea pa’a manusia ri tampa ponu nointolu. Naondompu lara i Ponu nangepe kareba njau. Poro-poro sira anu naboli ri Levuto Pasoso nasesa larana, pade berivamo ante were intolu poro nu Ponu? Kamaimo raosekata tesa Ponu ri Levuto Pasoso! Ada sebuah pulau kecil yang memiliki pantai yang berpasir putih dan indah. Di tempat itulah Ponu, si penyu, bertelur, dia sangat bahagia hidup di pulau itu karena air lautnya yang jernih dan bersih. Tak hanya bersih, pulau itu juga memiliki banyak terumbu karang dan rumput laut yang menjadi tempat berlindung dan mencari makan bagi Ponu dan berbagai hewan laut lainnya. Pulau itu bernama Pulau Pasoso. Pada suatu hari, Bunggara, si kepiting pasir, membawa berita bahwa ia melihat jejak kaki manusia di tempat Ponu bertelur. Ponu menjadi sangat sedih mendengarkan berita tersebut. Semua hewan penghuni Pulau Pasoso menjadi cemas, lalu bagaimana dengan nasib telur-telur Ponu? Mari ikuti kisah Ponu di Pulau Pasoso! Penulis: Abdian Rahman Ilustrator: Meols Mulyana
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
1
pymupdf
Tesa Ponu nte Levuto Pasoso (Kisah Penyu dan Pulau Pasoso) Cerita Anak Dwibahasa Sulawesi Tengah Penulis: Abdian Rahman Dalam Bahasa Kaili (Rai) dan Bahasa Indonesia  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia 2023 i B3
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
2
pymupdf
Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Dilindungi Undang-Undang. Penafian: Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku pendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan amanat dalam UU No. 3 Tahun 2017. Buku ini diterjemahkan dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Buku ini merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan setelah mendapatkan izin dari pemegang lisensi. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis atau melalui alamat surel penerjemahan@kemdikbud. go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Tesa Ponu nte Levuto Pasosso (Kisah Penyu dan Pulau Pasoso) Penanggung Jawab : Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah Penulis : Abdian Rahman Penerjemah : Abdian Rahman dan Alan Stin Saputra Penyunting : Mohd. Erfan Ilustrator : Meols Mulyana Editor Naskah : Syahari Ayu Bachtiar Editor Visual : Ali Muakhir dan Abdian Rahman Desainer : A. Budiman Penerbit Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Dikeluarkan oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah Jalan Untad 1, Bumi Roviga, Tondo, Kota Palu https://balaibahasasulteng.kemdikbud.go.id/ Cetakan pertama, 2023 ISBN 978-623-112-326-8 Isi buku ini menggunakan huruf Andika New Basic 20/34, Halaman Hak Cipta, Kata Pengantar, dan Sub Judul menggunakan huruf Myriad Pro 13/20, v, 21 hlm: 21,5 x 29,7 cm.   ii
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
3
pymupdf
Kata Pengantar Pada tahun 2023, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah menyusun tiga puluh dua buku bacaan anak jenjang SD (Sekolah Dasar). Ketiga puluh dua buku bacaan anak ini berlatar kearifan lokal dari berbagai daerah di Sulawesi Tengah. Buku ini merupakan produk penerjemahan yang menggunakan dua bahasa, yakni bahasa daerah sebagai bahasa sumber dan bahasa Indonesia sebagai bahasa sasaran. Buku ini berjudul “Tesa Ponu nte Levuto Pasoso (Kisah Penyu dan Pulau Pasoso)”. Buku berbahasa daerah Kaili (Rai) ini disusun dan diterjemahkan oleh Abdian Rahman dan Alan Stin Saputra. Isi buku mengenai kisah seekor penyu bernama Ponu yang tinggal di Pulau Pasoso. Dengan membaca buku ini, pembaca dapat mengambil pesan moral yang ada dalam buku ini. Penerbitan buku ini bertujuan menghadirkan bahan bacaan anak yang berkualitas dengan latar cerita dari Sulawesi Tengah. Selain berlatar cerita lokal, buku ini juga disusun oleh penulis lokal. Untuk itu, selaku Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah, saya menyampaikan terima kasih kepada Koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Penerjemah, penyusun buku, penerjemah, penyunting, ilustrator, editor naskah, dan pihak terkait lainnya yang turut menyukseskan program penyusunan hingga penerbitan buku ini. Terima kasih tak terhingga kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang telah menyetujui program penyusunan bahan bacaan anak ini. Kehadiran buku semakin memperkaya khazanah bahan bacaan anak. Semoga bahan bacaan anak berlatar Sulawesi Tengah ini bermanfaat bagi pembaca dan penguatan gerakan literasi di Indonesia. Palu, 11 September 2023 Dr. Asrif, M.Hum. Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah iii
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
4
pymupdf
Daftar Isi Halaman Pembuka.....................................................................................................i Susunan Redaksi .......................................................................................................ii Kata Pengantar..........................................................................................................iii Daftar Isi -.................................................................................................................... iv Tesa Ponu nte Levuto Pasoso (Kisah Penyu dan Pulau Pasoso).......................................................................... 1 iv
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
5
pymupdf
v Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia 2023 Penulis: Abdian Rahman Ilustrator: Meols Mulyana
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
6
pymupdf
1 Ponu sangana, ia ino nu ponu nadoli ingguna nte pempotove. Namanya Ponu, ia induk penyu yang baik hati dan penyayang. Nalinompu bunondona, Ponu neopo Levuto Pasoso. Pagi yang cerah, Ponu mengintip Pulau Pasoso.
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
7
pymupdf
2 “Wah! Nalino, ane naji’imo meponemo aku nointolu,” larantai Ponu. “Wah! Aman, jika sudah malam saya akan naik bertelur,” kata Ponu dalam hati.
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
8
pymupdf
3 “Krik, krik, krik,” nekati kaende-ende. “Krik, krik, krik,” jangkrik berderik. “Pluk, saongu! Pluk, radua! Pluk, tatolu, mpa, alima….” ivena Ponu noreke intoluna sampe saatu onguna. “Pluk, satu! Pluk, dua! Pluk, tiga, empat, lima….” demikian Ponu menghitung telur- telurnya hingga seratus butir.
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
9
pymupdf
4 Ni’ivuna panjili intoluna nte bone. Telur-telurnya ia timbun kembali dengan pasir. Sek, sek, sek! Sek, sek, sek!
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
10
pymupdf
5 Kamaingolukana, mpengaya bau nte poro-poro isi nutasi modade singgani nosalama i Ponu. Keesokan harinya, ikan-ikan dan seluruh penghuni laut bernyanyi bersama untuk merayakan kesuksesan Ponu. Intolu-tolu njau, intolu nadamba, sira majadi roa-roata. Kamai kita modade singgani-nggani modadeka dade kadamba nulara. Telur-telur itu adalah telur-telur yang bahagia, mereka akan jadi kawan-kawan kita. Mari kita bernyanyi bersama mendendangkan lagu penuh sukacita.
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
11
pymupdf
6 Nangepeka dade njau, nojoge jamo Ponu. Nadamba mpu ia nigulili bau nte roa-roana singgani. Mendengar lagu itu, Ponu pun ikut berjoget. Ia sangat bahagia dikelilingi ikan dan kawan lainnya.
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
12
pymupdf
7 “Nepaulu!” nongare Bunggara. “Tunggu!” teriak Bunggara.
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
13
pymupdf
8
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
14
pymupdf
9 “Ponu, nikanasiku manusia netima intolumu.” “Ponu, saya melihat manusia mengambil telur-telurmu.”
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
15
pymupdf
10
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
16
pymupdf
11 “Huk, huk, huk,” notumangi Ponu. “Huk, huk, huk,” Ponu menangis.
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
17
pymupdf
12 “Peasi aku Ponu, medodo ampu aku!” Bunggara neto'o. “Tunggu Ponu, maafkan aku!” kata Bunggara.
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
18
pymupdf
13 Naliumo aonompulu eona, da naondo lara Ponu. Enam puluh hari telah berlalu, Ponu masih bersedih hati.
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
19
pymupdf
14
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
20
pymupdf
15 Crik, crik, crik! Crik, crik, crik!
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
21
pymupdf
16 Naria baranjapa nokainggu ri lara bone. Ada sesuatu bergerak-gerak dari dalam pasir.
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
22
pymupdf
17 Ponu notumangi nadamba, tano rai poro-porona intolu nirata manusia. Ponu menangis bahagia, Ternyata tidak semua telur ditemukan manusia.
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
23
pymupdf
18 “Aga kamiu poro hei poharaku!” “Hanya kalianlah harapanku!”
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
24
pymupdf
19 “Kamaimo anaku poro, kasolinta kamiu loku ritasi!” “Ayo anak-anakku, kalian harus segera ke lautan!”
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
25
pymupdf
20 Jagai nte potove miu Pasoso ri tempo nggapurina. Jaga dan sayangi Pasoso di masa depan.
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
26
pymupdf
Profil Penulis Penulis bernama lengkap Abdian Rahman, S.Pd,. Alumnus UNTAD Prodi Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Selain sebagai pegiat literasi dan seni teater beliau juga merupakan pengajar di SMAN 2 Sirenja, Kab. Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Profil Penyunting Penyunting bernama lengkap Mohd. Erfan. Alumnus UIN Alauddin Makassar Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris. Sekarang berkarier di Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah. Profil Ilustrator Mulyana atau biasa dipanggil Meol telah lebih dari 20 tahun bergelut di dunia ilustrasi bacaan anak. Banyak penerbit yang telah menggunakan ilustrasinya. Meol juga pernah ikut GLN tahun 2019, 2020, dan 2021. 21 Profil Editor Naskah Editor Naskah bernama lengkap Syahari Ayu Bachtiar. Alumnus Universitas Hasanuddin Jurusan Sastra Indonesia. Sekarang berkarier di Balai Bahasa Provinsi .Sulawesi Tengah sebagai Widyabasa Ahli Pertama
01%20Abdian%20Rahman%20-%20PDF%20%281%29
27
pymupdf
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi MILIK NEGARA Republik Indonesia FC oh 1 Ne 1 AG Ka 5 by K Noh Auliya menemukan kotak harta karun di lemari tua neneknya. Ia terkejut melihat isinya. Ia teringat temannya Momi. Auliya berlari mencari Momi untuk membuka kotak bersama-sama. Apa yah isi kotak harta karun nenek Auliya? Penulis: Ainar Tri Asita & Illustrator: Luna Benua ba SUN SB asa 00 SAS (PH | 156340 000639 5 Ii ika
01.%20Lonta%20kaboli%20i%20nina%20PDF%20OK
1
ocr
W RO Mean Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia 2024 Cerita Anak Dwibahasa Sulawesi Tengah Lonta Kaboli i Nina (Kotak Harta Karun Nenek) Penulis: Ainar Iri Asita dalam bahasa Kaili dialek Ledo dan bahasa Indonesia
01.%20Lonta%20kaboli%20i%20nina%20PDF%20OK
2
ocr
Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Dilindungi Undang-Undang. Penafian: Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan buku pendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan amanat dalam UU No. 3 Tahun 2017. Buku ini diterjemahkan dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Buku ini merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan setelah mendapatkan izin dari pemegang lisensi. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis atau melalui alamat surel [email protected] diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Lonta Kaboli i Nina (Kotak Harta Karun Nenek) Penanggung Jawab : Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah Penulis : Ainar Tri Asita Penerjemah : Ainar Iri Asita Penyunting : St. Rahmah dan Mohd. Erfan Ilustrator : Luna Pengarah Seni : Dwi Prihartono Pengatak : Meisri Savitri Maulani Penerbit Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Dikeluarkan oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah Jalan Untad 1, Untad, Tondo, Palu https://balaibahasasulteng.kemdikbud.go.id/ Cetakan pertama, 2024 ISBN 978-634-00-0068-9 (PDF) Isi buku ini menggunakan huruf Andika New Basic 20/34, Halaman Hak Cipta, Kata Pengantar, dan Sub Judul menggunakan huruf Myriad Pro 13/20, 20 hlm: 21,5 x 29,7 cm. il
01.%20Lonta%20kaboli%20i%20nina%20PDF%20OK
3
ocr
Kata Pengantar Pada tahun 2024, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah menyusun empat puluh dua buku cerita anak jenjang pembaca awal B1, B2, dan B3 untuk SD (Sekolah Dasar). Keempat puluh dua buku bacaan anak ini berlatar kearifan lokal dari berbagai daerah di Sulawesi Tengah. Buku ini merupakan produk penerjemahan yang menggunakan dua bahasa, yakni bahasa daerah sebagai bahasa sumber dan bahasa Indonesia sebagai bahasa sasaran. Buku ini berjudul “Lonta Kaboli i Nina (Kotak Harta Karun Nenek)”. Buku berbahasa daerah Kaili dialek Ledo ini disusun dan diterjemahkan oleh Ainar Tri Asita. Dengan membaca buku ini, pembaca dapat mengambil pesan moral yang ada dalam buku ini. Penerbitan buku ini bertujuan menghadirkan bahan bacaan anak yang berkualitas dengan latar cerita dari Sulawesi Tengah. Selain berlatar cerita lokal, buku ini juga disusun oleh penulis lokal. Untuk itu, selaku Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah, saya menyampaikan terima kasih kepada Koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Penerjemah, penyusun buku, penerjemah, penyunting, ilustrator, dan pihak terkait lainnya yang turut menyukseskan program penyusunan hingga penerbitan buku ini. Terima kasih tak terhingga kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang telah menyetujui program penyusunan bahan bacaan anak ini. Kehadiran buku semakin memperkaya khazanah bahan bacaan anak. Semoga bahan bacaan anak berlatar Sulawesi Tengah ini bermanfaat bagi pembaca dan penguatan gerakan literasi di Indonesia. Palu, 2 September 2024 Dr. Asrif, M.Hum. Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah ii
01.%20Lonta%20kaboli%20i%20nina%20PDF%20OK
4
ocr
Daftar Isi PP FP syaa AN An ara Ra Me MENPAN PN PAP AP PAN IA TA PAP NP AP DANA MAA PN Pe Pe Daftar Isi...ooooo.o.o Lonta Kaboli i Nina (Kotak Harta Karun Nenek) .....ocooooooo.ooooooooooooooooooocccmm.s Ba Pap PAN NP NANDA PETA II PA APE AA NP PA PA PP APA RAP YA PAN PPA DAA Iv
01.%20Lonta%20kaboli%20i%20nina%20PDF%20OK
5
ocr
' Kotak apa itu? Jangan-jangan kotak harta karun.,
01.%20Lonta%20kaboli%20i%20nina%20PDF%20OK
6
ocr
Auliya mendekati lemari tua neneknya. Ia membuka pelan kotak kayu itu, tangannya gemetar.
01.%20Lonta%20kaboli%20i%20nina%20PDF%20OK
7
ocr
F j £. 3 J P N 'P - , "3 - PT P3 F PL A LA 3 Auliya nombuka lonta mai ante kidi nurarana. Auliya menatap kota kayu dengan rasa penasaran. CEYA An Pe |. ' Ne R ja 37 “Wah, ini benar-benar harta karun.”
01.%20Lonta%20kaboli%20i%20nina%20PDF%20OK
8
ocr
Kotak tua itu berisi tumpukan kain sutra beragam warna dengan motif-motif indah. Auliya mengambil satu helai kain dan membentangkannya. Sarung berwarna kunin keemasan yang sangat indah.
01.%20Lonta%20kaboli%20i%20nina%20PDF%20OK
9
ocr
Auliya teringat pada Momi. Temannya itu sudah seminggu mencari kain sutra untuk dipakai menari. Sarung ini pasti bisa dipakai Momi. AAA #7 2 Ta Tar, anand NaAnNtc (CV Ci. Auliya menutup kotak kayu itu dan bergegas menuju keluar rumah. Ibunya kebingungan melihatnya berlari kencang.
01.%20Lonta%20kaboli%20i%20nina%20PDF%20OK
10
ocr
Auliya berlari ke sa aa tari. Ia mencari Momi di sana. 5 Momi sedang duduk termenung. Wajahnya terlihat murung. Seperti sedang memikirkan sesuatu. “Ayo, ada sesuatu untukmu,” Auliya meraih tangan Momi. Momi tak sempat bertanya lagi. Mereka berlari keluar dari sanggar.
01.%20Lonta%20kaboli%20i%20nina%20PDF%20OK
11
ocr